Gambar diatas adalah pegas yang digunakan sebagai peredam kejutan pada kendaraan sepeda motor. Istilah lainnya ialah pegas yang digunakan pada sistem suspensi kendaraan bermotor. Sistem suspensi pada kendaraan bermotor ini merupakan salah satu pemanfaatan konsep Hukum Hooke dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan adanya pegas ini adalah untuk meredam kejutan ketika sepeda motor yang dikendarai melewati permukaan jalan yang tidak rata. Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang, gaya berat yang bekerja pada pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termampatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang.
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali ke keadaanya semula. Ilmuwan yang pertama-tama meneliti tentang ini adalah Robert Hooke. Melalui percobaannya, Hooke menyimpulkan bahwa :
Suatu pegas apabila ditarik dengan gaya tertentu di daerah yang berada dalam batas kelentingannya/elastisitasnya akan bertambah sebesar ∆x. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: